Main ke Dufan di masa pandemi? Bisa! Tinggal scan PeduliLindungi dan beli tiket secara online.

Adakah yang mulai ngerasa bosan to the max setelah harus working from home selama 2 tahun terakhir ini? Saya ngacung paling tinggi deh! Rasanya udah lelaaaaah banget. Pengen liburan ke luar kota, tapi nggak sanggup ninggalin Monmon si kucing gembul kesayangan sendirian di rumah. Mau di rumah mulu juga udah nggak sanggup. Ke Dufan seru kali ya?
Iseng deh saya ngajak ngobrol suami dan bujuk supaya boleh ke Dufan buat liburan kilat. Seenggaknya bisa melepas penat sejenak sebelum balik ke rutinitas kerja di rumah yang kayaknya udah hampir nggak kenal waktu. Ternyata, suami setuju dan bahkan udah nyari tau informasi tentang Six Month Pass yang dikeluarin sama Dufan. Malah lebih semangat banget cari infonya nih Mas Suami. Akhirnya, kami memutuskan untuk menghabiskan weekend di Dufan sekalian nostalgia masa-masa pacaran dulu.
Dufan bagi kami berdua nggak sekedar tempat hiburan, tapi juga jadi saksi perjalanan kami sejak masa pacaran sampai sekarang sudah berumah tangga. Beberapa wahananya bahkan jadi favorit kami berdua. Ada momen di mana Dufan jadi tempat pelarian ketika stress mikirin persiapan Nikah Biaya Sendiri 2 tahun lalu.
Kembali memasuki area Ancol, kawasan wisata terlengkap di Jakarta, di masa pandemi ternyata jauh lebih menyenangkan dibanding bayangan saya. Segalanya serba digital dan serba mudah dengan mengandalkan aplikasi PeduliLindungi. Oh ya, sebelum datang ke Ancol, saya reservasi dan beli tiket dulu di www.ancol.com. Pembelian tiket termasuk untuk kendaraan juga ya. Dan pembayarannya pun bisa menggunakan e-wallet. Begitu datang ke loket di pintu masuk Ancol, tinggal tunjukkin QR code ke petugas, lalu bisa masuk dengan muda. Jangan lupa scan QR code PeduliLindungi ya supaya kunjungan kita ke Ancol dan Dufan bisa terdeteksi. Oh ya, Ancol dan Dufan juga sudah menerima pengunjung dari daerah mana pun lho, jadi nggak khusus Jakarta aja.
Begitu masuk ke area Ancol, sejujurnya sempet kagok. Maklum udah mau 3 tahun sejak terakhir kami main-main di sini. Beruntung banyak petunjuk jalan yang memudahkan kami sampai ke parkiran Dufan. Setelah parkir motor dan berjalan menuju gerbang, kami langsung scan check in di PeduliLindungi yang menandakan kami berada di area Dufan. Eh saya lupa cerita, 6 month pass untuk masuk ke Dufan pun bentuknya e-card, jadi gak perlu dicetak lagi. Tapi, tetap bisa pilih foto paling cakep kok buat ditempel di e-card. Ketika di scan di loket masuk Dufan, nanti akan terpampang foto kita di layar yang terletak di bagian kiri loket. Oh ya, lagi ada promo untuk pembelian tiket six month pass, coba cek Instagram @infodufan ya supaya tetap update dengan promo terbaru dari Dufan.
Selama antre di loket masuk, staff Dufan selalu ngingetin pengunjung untuk berdiri di dalam kotak yang disediakan dan menjaga jarak. Rapih banget antrean masuknya dan nggak desak-desakan. Dan yang paling penting, banyak ditemukan tempat cuci tangan dan hand-sanitizer. Pun semua pengunjung juga menggunakan masker. Rasanya aman dan nyaman saat tahu Dufan memfasilitasi dan selalu menjaga protokol kesehatan.

Setelah berhasil scan, irama lagu khas “Masuk di dunia fantasi” langsung membuat kami berdua merasa kembali ke nostalgia masa-masa pacaran. Wahana pertama yang kami lewati adalah Dunia Kartun. Area terbaru di Dufan ini memiliki banyak wahana baru yang super seru. Mulai dari New Ontang-Anting, Baling-Baling, Paralayang, Turbo Drop, Karavel, dan Kolibri. Tentu saja saya dan suami langsung antre untuk menikmati serunya main di Zig Zag. Wahana yang populer dikenal sebagai Boom-Boom Car. Lumayan bikin teriak-teriak karena ternyata yang main bareng kami juga suka nabrakin mobilnya dengan sengaja. Seru lho!
Di Dunia Kartun, saya dan suami juga sempat berfoto di beberapa spot lucu. Diantaranya adalah di deretan toko yang sepertinya belum buka. Lokasinya tepat di samping belakang Kolibri. Gemes deh, deretan tokonya tuh persis seperti gambar di kartun atau komik dengan warna-warna cantik.

Puas berkeliling di Dunia Kartun, kami melanjutkan jalan-jalan ke area lain Dufan. Kami memilih Alap-Alap sebagai wahana selanjutnya karena… gemas! Iya, Alap-Alap adalah Halilintar versi mini yang bikin saya dan Odi ketagihan menaikinya sejak pertama kali kami ke Dufan beberapa tahun lalu. Antreannya pun selalu ramai, tapi karena berjarak, rasanya tetap nyaman dan justru nggak terlalu lama menunggu.
Oh ya, staff di seluruh wahana permainan di Dufan selalu siap menyemprotkan desinfektan ke penumpang sebelum menaiki wahana. Pun ada banyak spot cuci tangan dan hand sanitizer yang bisa dipakai seluruh pengunjung. Selain itu, banyak spanduk dan display pemberitahuan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan sekaligus SSBB alias Senang Selamat Bareng Bareng.
Setelah puas naik Alap-Alap, kami berencana ngadem di Istana Boneka. Jujur, panasnya Sabtu itu bikin kami berdua basah keringat. Dan Istana Boneka adalah pilihan terbaik karena bisa ‘ngadem’ sekaligus menikmati boneka-boneka yang disulap untuk menggambarkan kota dan negara-negara di seluruh dunia.


Habis naik Istana Boneka, lalu kami berdua kelaparan. Daripada bingung, kami langsung memilih makan Bakso Afung. Sebenarnya ada banyak pilihan F&B di area Dufan. Mulai dari Yoshinoya, McD (sayang kemarin saat kami mampir tutup), Shilin, Chatime, dan masih banyak lagi. Kenyang makan siang, suami ngajak duduk-duduk di depan Tornado sembari ngeliatin para pengunjung yang teriak-teriak kesenangan saat Tornado-nya naik. Sumpah, ini jadi salah satu atraksi yang seru banget untuk ditonton.
Menjelang sore, saya ajak suami ke Arung Jeram, salah satu wahana wajib dikunjungi kalau mampir ke Dufan. Setelah antre hampir 1 jam, akhirnya kami berdua berhasil naik dan basah-basahan di atas boat. Seruuuu banget karena kami naik bersama 2 pengunjung lainnya. Untungnya, saya dan suami nggak terlalu basah, justru 2 orang pengunjung lainnya yang basah kuyub karena arus. Saran saya sih emang wajib banget bawa baju ganti kalau ke Dufan. Selain bisa dipakai kalau kebasahan pas naik Arung Jeram atau Niagara, sekalian bisa ganti baju kalau kegerahan atau justru kehujanan.


Seharian di Dufan ternyata cukup bikin badan dan pikiran saya fresh kembali. Emang sih ya, rekreasi di outdoor benar-benar berpengaruh untuk kesehatan, terutama kesehatan mental dan badan tentunya. Saya dan suami berkali-kali berpegangan tangan sembari tertawa dan tersenyum saat menikmati berbagai wahana permainan seru di Dufan.
Untuk teman-teman yang memang mau ke Dufan, saya kasih beberapa tips yang mungkin berguna.
- Siapkan QR code untuk tiket masuk Ancol dan Dufan sebelum sampai di loket supaya nggak perlu antre lama
- Pakai kacamata atau topi dan jaket supaya tetap nyaman selama main
- Bawa botol minum sendiri atau kalau nggak mau repot, mending bawa uang tunai untuk beli minuman di kios atau vending machine
- Bawa handsanitizer dan masker ganti agar tetap nyaman saat main
- Bawa tisu kering dan basah untuk lap-lap pegangan tangan atau saat ke toilet
Poin plus yang saya temukan saat jalan-jalan ke Dufan kemarin: toiletnya bersih banget! Asli deh. Favorit saya tuh toilet yang di dekat histeria. Selain bersih, toiletnya juga baru dan tersedia sabun serta tisu di tiap biliknya. Sukaaaa banget!
Setelah baca cerita dan pengalaman saya main-main di Dufan saat pandemi, terus kapan dong kalian main ke Dufan? Ajak-ajak saya lagi yaaa!

Related
PutriKPM
Social Media Specialist by day, Content Creator by night
Leave A Comment